( Kutulis saat umur 14 tahun.)
Perkenankan aku untuk merobek malam
biar matahari meneteskan cahayanya
karena ku ingin melumat sinarnya
tapi siapa yang menyetubuhi matahari ?
Hingga kini malu menampakkan sinarnya.
karena ku ingin menelan pesonanya
tapi siapa yang mengawini rembulan ?
Sudilah kiranya ku lipat langit beserta awan
& biarlah ku rantai bintang di dadaku.
Persilahkan aku untuk menggulung laut beserta ombak
& ingin ku robohkan gunung yang menjulang.
Izinkan aku menumpahkan hujan
biar bumi menghisap habis airnya...
tapi siapa yang mengawini rembulan ?
Sudilah kiranya ku lipat langit beserta awan
& biarlah ku rantai bintang di dadaku.
Persilahkan aku untuk menggulung laut beserta ombak
& ingin ku robohkan gunung yang menjulang.
Izinkan aku menumpahkan hujan
biar bumi menghisap habis airnya...
Tak usah di tulis
hanya sebatas sketsa alam
tak perlu di tafsir
semua ada di langit fahamku...
hanya sebatas sketsa alam
tak perlu di tafsir
semua ada di langit fahamku...
_________
AIR MATA
Menangislah jika kau ingin menangis
karena air matamu adalah hakmu
atau diamlah jika isakanmu tak mau terdengar
jemput & peluklah air matamu
sebelum musuhmu merampok butir beningmu
atau hapuslah jika mata sembabmu tak mau terlihat...
Sayang...
Tangisanmu adalah air matamu
air yang menari di sudut matamu adalah nyanyianmu
kuburlah air matamu
jika kau tak ingin menangis
bendunglah
jika matamu tak ingin mengalirkan air
namun biarkan saja
air matamu menggelar pesta
jika kau ingin menangis
karena air matamu adalah hakmu bukan hakku
maka aku akan berbela sungkawa karena air matamu...
-----------
UNTUKMU
Untukmu...
Ingin ku ukir sebelum takbir pada lempeng takdir
sembari mendesirkan tasbih yang ku titipkan pada angin...
Untukmu...
Pelapah langit ingin ku gores dengan huruf nabi
sesekali malaikatmu mengintip dari pekatnya langit
tapi bagaimana aku hendak menyanyi...
Sementara di selengkang malam hati telah mati.
Sudahlah...
Ku coret munajat ini di relung tanah saja
biar tak ada kupu-kupu yang hinggap di mataku...
--------
LAMUNANKU MALAM INI
Sampai kapan kau rantai hatimu dalam penjara nistamu ?
Bukankah kau sendiri yang bilang
ingin seperti kupu-kupu yang terbang bebas di taman
seberapa mahalnya rumah mewahmu
yang kau sanjung puja itu ?
Hingga kau menantang langit mencongkakkan dada
bukankah kau tercipta dari lampung dunia
tempat sampah , ludah & dahak
sudah berapa mobil mewah yang berderet di garasimu ?
Sementara kau tak pernah berfikir
saat tiba waktunya jasadmu terkulai
di antar mobil sewa ambuland
bukankah keranda menjadi kendaraanmu ?
Menuju perjalanan panjang
tanah berhektar-hektar kau beli
untuk pemuas hati & menguasai
tiba saatnya pun kau tergeletak tak bernafas
menyatu dengan tanah sepetak yang penuh sesak
sadarkah kau dengan semua ini ???
Seberapa kayanya kamu , kau tetap susah gelisah
seberapa alimnya kamu , kau tetap tergoda
seberapa tampannya kamu , kau tetap bangkai
seberapa cantiknya kamu , kau tetap tengkorak
seberapa kuatnya kamu , kau tetap tersiksa .
Kawan...
Jarum jam terus menerus melaju tanpa mundur
menuju penghabisan
tunggulah waktunya hembusan terakhir akan terjadi
kau hanyalah manusia
yang tak lebih dari sekedar comberan
kau bukanlah malaikat
berhentilah untuk mengutuk sesama
karena kau bukanlah TUHAN...
--------
HANYA RAHMATAN
--------
HANYA RAHMATAN
Malam yang sepi tanpa gumpalan awan yang terbang
Malam yang sepi tanpa gumpalan awan yang terbang
langit yang jingga tanpa bintang-bintang menghiasinya
langit yang jingga tanpa bintang-bintang menghiasinya
tapi di atas nun jauh disana biasan cahaya rembulan memancarkan keindahan.
tapi di atas nun jauh disana biasan cahaya rembulan memancarkan keindahan.
Ternyata... Di balik itu semua
Ternyata... Di balik itu semua
tersimpan takjub yang maha agung
tersimpan takjub yang maha agung
di tiap sudut atau bahkan di arsyi
di tiap sudut atau bahkan di arsyi
beribu bahkan berjuta malaikat bertasbih
beribu bahkan berjuta malaikat bertasbih
seakan angin yang menyentuh wajahku
seakan angin yang menyentuh wajahku
ikut hanyut dalam lautan dzikir
nya.
Ya allah...
Tampak jelas ciptaan indahmu itu
betapa aku ingin menggerakkan bibir ini
dengan simphoni yg menyayat hati.
Subhanallah...
Seperti para walimu yang mabuk bersamamu
seperti juga para syahidin yang melelehkan darahmu
atau seperti muttakin yang menyulut pelitamu
seperti mujahidin yang bersujud di atas sajadahmu
atau mungkin seperti muhibbin yang berpeluk mesra denganmu.
Sementara aku...
Yang ingin bercermin kepada mereka
masih meramaikan pesta syetan
mereguk sepuas-puasnya anggur jahanam
aku terlena oleh lambaian dunia
hingga wajahmu yang sebenarnya
terlihat telanjang bayi mata
terhijab tirai yang menggelapkan hati.
Astagfirullahal adzim...
Bagaimana mungkin taubatku engkau terima
sementara penyesalanku terbakar api riya'
bagaimana mungkin aku tenggelam karam di lautan roja'mu
sementara aku berharap memeluk mahlukmu
bagaimana mungkin do'aku menembus cakrawala langit tujuh
sementara di saat yang sama nafsu begitu bergelimang di hatiku.
Masya allah...
Maafkan aku yang menelantarkan syari'atmu
maafkan aku yang membiarkan sunnah rosulmu.
Ya allah...
Ampunilah aku yang mengharapkan ridhomu
tapi hatiku terseret ke dalam lorong tanpa cahaya.
Hendak bagaimana lagi aku memohon
sedangkan engkau telah tau apa yang tersimpan di hatiku
hendak bagaimana lagi aku bersimpuh
sedangkan engkau tidak butuh.
Ya allah...
Hanya rahmatmu yang ku harapkan
karena hanya dengan rahmatmu
yang bisa mencium wangi kembang air warnamu
hanya dengan rahmatmu
mataku bisa menatap agungnya wajahmu
menatap indah dzatmu yang SEMPURNA...
------
INDONESIA
Bagaimana mungkin kau bisa tenang
jika kau biarkan mereka terlelap di lorong-lorong jembatan
bagaimana mungkin kau bisa tentram
jika kau biarkan mereka terlantar di jalanan
bagaimana mungkin kau bisa sentausa
jika kau biarkan mereka sakit kelaparan
indonesia...
Apa kau sengaja membiarkan mereka memperkosa gunung bebatuan
hingga kini tak lagi perawan ?
Apa kau sengaja membiarkan mereka menelanjangi lebatnya hutan
hingga kini tak lagi menawan ?
Apa kau sengaja membiarkan mereka mengeruhkan lautan
hingga kini tak elok rupawan ?
Indonesia...
Masihkah kau simpan air mata untuk mereka !!
Lihatlah mereka yang di jalanan
atau harus aku yang menghapus air mata mereka...
--------
UNTUK KAWANKU
Barangkali di ujung senja ini kita berpisah
maka aku titipkan segumpal rindu di sudut hatimu
barangkali di tepi waktu ini kita berpisah
maka perkenankan aku untuk meletakkan sebutir rindu
barangkali selepas disini kita takkan pernah berjumpa
maka catatlah sepenggal cerita yang pernah kita ukir bersama di kanuas hatimu...
Aku ingin menulis puisi biar kau tau
aku selalu menyimpan rindu
untukmu
kawan...
Kita bagaikan musafir dalam pengembaraan panjang
hamparan membentang lautan tak bertepi
kita menggerakkan kaki selangkah & setapak
sesekali berteduh sejenak di bawah rindangnya daun
& apa yang kita dapat !!
Sekantong ilmu atau keindahan semu ???
Kawan...
Jangan pernah merobek sesuatu yang pernah kita sulam
aku tak mengharapkan itu
ketika suatu saat , nanti atau lusa
ku harap kamu akan selalu mengenangku
sebagaimana aku tetap ingat kamu
meski kau jauh
karena kau bagian dari hatiku
kawan...
Barangkali kita tak pernah bertatap muka
ngobrol bersama sekedar membunuh waktu
seperti wakt-waktu kemarin
atau bermalam-malam sekedar mencari kekecewaan
aku ingin kita tetap satu dalam lingkaran
kawan...
Sudilah kiranya kita saling menghembuskan nafas cinta
biar kita tetap bersatu padu
kawan...
Jarak yang membentang
waktu yang menyekat
tak bisa jadi alasan untuk kita bercerai
kawan...
Andai saja selepas disini kita benar-benar berpisah
& tak akan bertemu lagi
barangkali sehelai puisi
yang ku pahat di pelapah hatimu
sedikit bisa mengobati rasa rindu
untukmu...
Ku kirimkan sebutir air mata
selamat jalan kawan...
ikut hanyut dalam lautan dzikir
nya.
Ya allah...
Tampak jelas ciptaan indahmu itu
betapa aku ingin menggerakkan bibir ini
dengan simphoni yg menyayat hati.
Subhanallah...
Seperti para walimu yang mabuk bersamamu
seperti juga para syahidin yang melelehkan darahmu
atau seperti muttakin yang menyulut pelitamu
seperti mujahidin yang bersujud di atas sajadahmu
atau mungkin seperti muhibbin yang berpeluk mesra denganmu.
Sementara aku...
Yang ingin bercermin kepada mereka
masih meramaikan pesta syetan
mereguk sepuas-puasnya anggur jahanam
aku terlena oleh lambaian dunia
hingga wajahmu yang sebenarnya
terlihat telanjang bayi mata
terhijab tirai yang menggelapkan hati.
Astagfirullahal adzim...
Bagaimana mungkin taubatku engkau terima
sementara penyesalanku terbakar api riya'
bagaimana mungkin aku tenggelam karam di lautan roja'mu
sementara aku berharap memeluk mahlukmu
bagaimana mungkin do'aku menembus cakrawala langit tujuh
sementara di saat yang sama nafsu begitu bergelimang di hatiku.
Masya allah...
Maafkan aku yang menelantarkan syari'atmu
maafkan aku yang membiarkan sunnah rosulmu.
Ya allah...
Ampunilah aku yang mengharapkan ridhomu
tapi hatiku terseret ke dalam lorong tanpa cahaya.
Hendak bagaimana lagi aku memohon
sedangkan engkau telah tau apa yang tersimpan di hatiku
hendak bagaimana lagi aku bersimpuh
sedangkan engkau tidak butuh.
Ya allah...
Hanya rahmatmu yang ku harapkan
karena hanya dengan rahmatmu
yang bisa mencium wangi kembang air warnamu
hanya dengan rahmatmu
mataku bisa menatap agungnya wajahmu
menatap indah dzatmu yang SEMPURNA...
------
INDONESIA
Bagaimana mungkin kau bisa tenang
jika kau biarkan mereka terlelap di lorong-lorong jembatan
bagaimana mungkin kau bisa tentram
jika kau biarkan mereka terlantar di jalanan
bagaimana mungkin kau bisa sentausa
jika kau biarkan mereka sakit kelaparan
indonesia...
Apa kau sengaja membiarkan mereka memperkosa gunung bebatuan
hingga kini tak lagi perawan ?
Apa kau sengaja membiarkan mereka menelanjangi lebatnya hutan
hingga kini tak lagi menawan ?
Apa kau sengaja membiarkan mereka mengeruhkan lautan
hingga kini tak elok rupawan ?
Indonesia...
Masihkah kau simpan air mata untuk mereka !!
Lihatlah mereka yang di jalanan
atau harus aku yang menghapus air mata mereka...
Bagaimana mungkin kau bisa tenang
jika kau biarkan mereka terlelap di lorong-lorong jembatan
bagaimana mungkin kau bisa tentram
jika kau biarkan mereka terlantar di jalanan
bagaimana mungkin kau bisa sentausa
jika kau biarkan mereka sakit kelaparan
indonesia...
Apa kau sengaja membiarkan mereka memperkosa gunung bebatuan
hingga kini tak lagi perawan ?
Apa kau sengaja membiarkan mereka menelanjangi lebatnya hutan
hingga kini tak lagi menawan ?
Apa kau sengaja membiarkan mereka mengeruhkan lautan
hingga kini tak elok rupawan ?
Indonesia...
Masihkah kau simpan air mata untuk mereka !!
Lihatlah mereka yang di jalanan
atau harus aku yang menghapus air mata mereka...
hingga kini tak lagi menawan ?
Apa kau sengaja membiarkan mereka mengeruhkan lautan
hingga kini tak elok rupawan ?
Indonesia...
Masihkah kau simpan air mata untuk mereka !!
Lihatlah mereka yang di jalanan
atau harus aku yang menghapus air mata mereka...
--------
UNTUK KAWANKU
Barangkali di ujung senja ini kita berpisah
maka aku titipkan segumpal rindu di sudut hatimu
barangkali di tepi waktu ini kita berpisah
maka perkenankan aku untuk meletakkan sebutir rindu
barangkali selepas disini kita takkan pernah berjumpa
maka catatlah sepenggal cerita yang pernah kita ukir bersama di kanuas hatimu...
Aku ingin menulis puisi biar kau tau
aku selalu menyimpan rindu
untukmu
kawan...
Kita bagaikan musafir dalam pengembaraan panjang
hamparan membentang lautan tak bertepi
kita menggerakkan kaki selangkah & setapak
sesekali berteduh sejenak di bawah rindangnya daun
& apa yang kita dapat !!
Sekantong ilmu atau keindahan semu ???
Kawan...
Jangan pernah merobek sesuatu yang pernah kita sulam
aku tak mengharapkan itu
ketika suatu saat , nanti atau lusa
ku harap kamu akan selalu mengenangku
sebagaimana aku tetap ingat kamu
meski kau jauh
karena kau bagian dari hatiku
kawan...
Barangkali kita tak pernah bertatap muka
ngobrol bersama sekedar membunuh waktu
seperti wakt-waktu kemarin
atau bermalam-malam sekedar mencari kekecewaan
aku ingin kita tetap satu dalam lingkaran
kawan...
Sudilah kiranya kita saling menghembuskan nafas cinta
biar kita tetap bersatu padu
kawan...
Jarak yang membentang
waktu yang menyekat
tak bisa jadi alasan untuk kita bercerai
kawan...
Andai saja selepas disini kita benar-benar berpisah
& tak akan bertemu lagi
barangkali sehelai puisi
yang ku pahat di pelapah hatimu
sedikit bisa mengobati rasa rindu
untukmu...
Ku kirimkan sebutir air mata
selamat jalan kawan...
--------
UNTUK KAWANKU
Barangkali di ujung senja ini kita berpisah
maka aku titipkan segumpal rindu di sudut hatimu
barangkali di tepi waktu ini kita berpisah
maka perkenankan aku untuk meletakkan sebutir rindu
barangkali selepas disini kita takkan pernah berjumpa
maka catatlah sepenggal cerita yang pernah kita ukir bersama di kanuas hatimu...
Aku ingin menulis puisi biar kau tau
aku selalu menyimpan rindu
Barangkali di ujung senja ini kita berpisah
maka aku titipkan segumpal rindu di sudut hatimu
barangkali di tepi waktu ini kita berpisah
maka perkenankan aku untuk meletakkan sebutir rindu
barangkali selepas disini kita takkan pernah berjumpa
maka catatlah sepenggal cerita yang pernah kita ukir bersama di kanuas hatimu...
Aku ingin menulis puisi biar kau tau
aku selalu menyimpan rindu
untukmu
kawan...
Kita bagaikan musafir dalam pengembaraan panjang
hamparan membentang lautan tak bertepi
kita menggerakkan kaki selangkah & setapak
sesekali berteduh sejenak di bawah rindangnya daun
& apa yang kita dapat !!
Sekantong ilmu atau keindahan semu ???
Kawan...
Jangan pernah merobek sesuatu yang pernah kita sulam
aku tak mengharapkan itu
ketika suatu saat , nanti atau lusa
ku harap kamu akan selalu mengenangku
sebagaimana aku tetap ingat kamu
meski kau jauh
karena kau bagian dari hatiku
kawan...
Barangkali kita tak pernah bertatap muka
ngobrol bersama sekedar membunuh waktu
seperti wakt-waktu kemarin
atau bermalam-malam sekedar mencari kekecewaan
aku ingin kita tetap satu dalam lingkaran
kawan...
Sudilah kiranya kita saling menghembuskan nafas cinta
biar kita tetap bersatu padu
kawan...
Jarak yang membentang
waktu yang menyekat
tak bisa jadi alasan untuk kita bercerai
kawan...
Andai saja selepas disini kita benar-benar berpisah
& tak akan bertemu lagi
barangkali sehelai puisi
yang ku pahat di pelapah hatimu
sedikit bisa mengobati rasa rindu
untukmu...
Ku kirimkan sebutir air mata
selamat jalan kawan...
kawan...
Kita bagaikan musafir dalam pengembaraan panjang
hamparan membentang lautan tak bertepi
kita menggerakkan kaki selangkah & setapak
sesekali berteduh sejenak di bawah rindangnya daun
& apa yang kita dapat !!
Sekantong ilmu atau keindahan semu ???
Kawan...
Jangan pernah merobek sesuatu yang pernah kita sulam
aku tak mengharapkan itu
ketika suatu saat , nanti atau lusa
ku harap kamu akan selalu mengenangku
sebagaimana aku tetap ingat kamu
meski kau jauh
karena kau bagian dari hatiku
kawan...
Barangkali kita tak pernah bertatap muka
ngobrol bersama sekedar membunuh waktu
seperti wakt-waktu kemarin
atau bermalam-malam sekedar mencari kekecewaan
aku ingin kita tetap satu dalam lingkaran
kawan...
Sudilah kiranya kita saling menghembuskan nafas cinta
biar kita tetap bersatu padu
kawan...
Jarak yang membentang
waktu yang menyekat
tak bisa jadi alasan untuk kita bercerai
kawan...
Andai saja selepas disini kita benar-benar berpisah
& tak akan bertemu lagi
barangkali sehelai puisi
yang ku pahat di pelapah hatimu
sedikit bisa mengobati rasa rindu
untukmu...
Ku kirimkan sebutir air mata
selamat jalan kawan...
0 komentar