Angin yang berhasrat memasukiku pagi ini, pernahkah kau hirup?
Sementara aku di bawah langit di mana kau hidup
cahaya yang melesat dari rona matahari kali ini, pernahkah menyentuh seluruhmu?
Sedangkan aku di bumi dimana kau melangkahkan kaki
aku menghendaki menjadi musafir yang mengembara mencari angin
yang pernah rela rasuki dirimu berkalikali bahkan saban kau ingin
atau di mana angin yang sempat bertandang ke kau, semayam?
Akan kunafsukan diriku menghirup semauku sampai kau semuram kelam
ataukah angin yang berbaring dalam diriku ini sebenarnya adalah napasmu?
* Attaqwa Cirebon 27 romadhon.
Sementara aku di bawah langit di mana kau hidup
cahaya yang melesat dari rona matahari kali ini, pernahkah menyentuh seluruhmu?
Sedangkan aku di bumi dimana kau melangkahkan kaki
aku menghendaki menjadi musafir yang mengembara mencari angin
yang pernah rela rasuki dirimu berkalikali bahkan saban kau ingin
atau di mana angin yang sempat bertandang ke kau, semayam?
Akan kunafsukan diriku menghirup semauku sampai kau semuram kelam
ataukah angin yang berbaring dalam diriku ini sebenarnya adalah napasmu?
hingga sampai udara terakhir ini mampu berlesatan dari tubuhku.
Apa cahaya matamu ini sebenarnya adalah Yang muncul dari gairah matahari?
Apa cahaya matamu ini sebenarnya adalah Yang muncul dari gairah matahari?
sampai aku tak sampai menggapai bencah airmu yang berlinangan dari matamu
kesunyian ini, sungguh jelita
* Attaqwa Cirebon 27 romadhon.