CINTA

Cinta, bagai angin.
tulus berhembus sehalus sutra firdaus
tak tersentuh meski kautempuh sampai jarak terjauh
namun esa dan bisa kaurasa
tak terlihat namun hadirnya begitu kasat

Cinta, bagai bayang.
mengikuti kemana aku pergi
seperti benang yang rela menuruti kemana layanglayang lenggang
menggerayang ke segala wujud demi sembunyi di balik maujud
menjadi maya manakala berkelit di bawah cahaya

paling setia di antara berjuta benda

Cinta, bagai api.
ia menyala agar wujudnya nyata
menjadi abu manakala terbakar debu cemburu
memberi hangat ke segenap jasad
menjelma neraka andaikata kamu adalah dusta

Cinta, bagai kabut.
melesap tak dapat di pagut
ia kelabu manakala berkibar di fajar yang mengabarkan rasa sedu
ia diam namun tak padam
Membiar mencipta getar
bagai ciuman di sudut taman

Cinta, bagai air.
tulus mengarus demi kamu tidak haus
mengalir bagai musafir sampai waktu berakhir
rela mencurah agar kau untuk basah
meresap ketubuh dan menggeriap jadi peluh
mengalir di jalur nadi

Ia tenang bergelombang 
dan menjadi sunami manakala kamu menghianati

Cinta, bagai cahaya.
terentang di ruang demi kau untuk terang
seluruh dirinya adalah benderang andaikata meluruh riang di remang-temaram
bahkan ia akan mengembara kepusat gelap agar kau tidak di lumat pekat
hadirnya tembus pandang sejauh mata menerawang
ia tembus segala yang benda demi semesta jadi nyata
Betapa cahaya akan nyala manakala aku adalah cinta

Cinta, bagai batu.
diam menunggu tanpa ragu
mendamba sepanjang waktu
mencinta tanpa prasangka
khusuk memuja tanpa suara

Cinta, bagai tanah.
rela dirinya kerontang dan basah demi hadirnya buah
wataknya yang selalu rendah dan mendadak mengubur seluruh tubuh
ia paling tabah dari segala musibah

tumbuhkan daun dan mekar seanggun halimun


Cinta adalah ketika kau-aku kekal jadi satu.

2012

0 komentar

[MAKLUMAT] Buku puisi Mantra Asmara x - +