Denyut Maut

Dikawal angin yang serupa terumbu
aku menjadi debu yang menempuh jarak jauh
menatahi prana sebelum aku kembali fana
lalu sejenak lunak mengembarai masa kanakanak

Dibimbing api yang nyala sesepi mala
cerukmu selembut serbuk dikikis bagai guris keris
berdentang dicangkang bebatang rindang
lalu mengubur debur melumat sunyat

Dipandu air yang terus menggerus arus
aku melecut bagai kabut dikebut maut
mendengus depus mengendus halus
lalu merintih lirih pada seserpih perih

Dipimpin cahaya yang berkibar disendi semesta
mengada direnda benda, melamur nyawa melumur hawa
dan ketika mengelam kau seburam malam
lalu kau menggerum gerim sumsum

detikku kian melaju detakku kian merindu
tik tak tik tak....
sebuah laung diliang luang
sampai aku hanyut saat maut berdenyut
dan tersengal saat ajal memenggal


12.12.2011 DEMAK

0 komentar

[MAKLUMAT] Buku puisi Mantra Asmara x - +