Aku rindu kesiur angin yang hembus menyentuh kita, di suatu ketika, saat kita saling menolak derita.
Aku rindu bersit cahaya yang menjulur dari rahim surya, pada satu saat, ketika kita samasama
menghalau airmata.
Aku rindu kau yang melenggang ke kesunyian, tatkala kau-aku masing-masing menyimpan kerinduan. Ketika matamu menjulang seelok kenangan.
Padamu, yang selalu sia-sia tiap kali aku menggapaimu. Maafkanlah bila aku berulangkali mengingatmu, membayangkan sebagai seorang yang senang menjaga lengan tanganmu
dari dan ke dalam dirimu, aku diam diri demi menghayati seluruh nafasmu yang hembus ke tubuhku, menandur benih agar ruh tumbuh jadi kekasih
Aku rindu nafasmu yang mendengus halus setulus cinta qudus.
* Demak 27 agustus 2012

Aku rindu bersit cahaya yang menjulur dari rahim surya, pada satu saat, ketika kita samasama
menghalau airmata.
Aku rindu kau yang melenggang ke kesunyian, tatkala kau-aku masing-masing menyimpan kerinduan. Ketika matamu menjulang seelok kenangan.
Padamu, yang selalu sia-sia tiap kali aku menggapaimu. Maafkanlah bila aku berulangkali mengingatmu, membayangkan sebagai seorang yang senang menjaga lengan tanganmu
dari dan ke dalam dirimu, aku diam diri demi menghayati seluruh nafasmu yang hembus ke tubuhku, menandur benih agar ruh tumbuh jadi kekasih
Aku rindu nafasmu yang mendengus halus setulus cinta qudus.
* Demak 27 agustus 2012

Unknown

0 komentar