Apakah cemburumu sejujur aku mencintai kamu? Aku tidak sempat menyesalkan mengapa tidak sejak silam aku mengenalmu,
barangkali Tuhan menjulurkan cintanya ke hatiku untukmu baru kali ini
adalah guna menempa rapuh hatiku kembali agar terkatup seperti sedia
kala. Agar aku kian mengerti, Oh...beginikah rasanya, cinta atas aliran
lahar panas yang bencah dari sudut sempit mata?
Apakah cemburumu sejujur aku mencintaimu? Sungguh, aku tidak pernah ragu atas luap rasa yang mengendap di hatimu, namun. Itukah yang kaukatakan? Tentang Ruang kosong yang hanya pantas di isi oleh kau-aku. Dan aku tidak sempat menyesal tentang kenapa kamu tidak lebih dulu kukenal. Sehingga kini, aku bagai patung yang tak henti merenung mengapa tidak mampu bergerak?
Aku mencintaimu, namun aku juga perih. Aku merindukanmu, namun aku pula sansai. Dan aku, rupanya ada yang lebih luhur ketimbang hanya cinta yang kulesakkan di dadamu. Ternyata ada yang lebih patut dibanding rindu yang kujulurkan ke hatimu. Aku hanya bagai musafir, yang sejenak singgah di dalam dirimu dan lalu berlalu kemudian kamu tidak pernah tahu bagaimana aku!
Apakah cemburumu sejujur aku mencintaimu? Barangkali tidak layak kupertanyakan berulangkali jika aku sesungguhnya yakin bahwa yang menjuntai di dalam diriku adalah cintaku, untukmu!
Aku cemburu, bukan lantaran aku mencintaimu. Namun dia telah memilikimu. Tidak karena kau mencintainya, tapi dia justru menjadi suamimu. Tahu tidak? Bahkan untuk membencimu aku tak mampu.
Aku kecewa, bukan sebab kamu tidak merindukan aku, bukan pula karena dia mencintaimu, tapi justru karena aku tidak seberani dia yang meminangmu lebih dulu. Tahu tidak? Bila aku terlanjur tidak peduli dengan kamu telah menjadi milik seseorang. Bahkan aku masih mencintaimu.
Kita musti berpisah, bukan lantaran kamu sudah menjadi istrinya, namun barangkali agar kamu dapat khusuk berkhidmah kepada suamimu
2012
Apakah cemburumu sejujur aku mencintaimu? Sungguh, aku tidak pernah ragu atas luap rasa yang mengendap di hatimu, namun. Itukah yang kaukatakan? Tentang Ruang kosong yang hanya pantas di isi oleh kau-aku. Dan aku tidak sempat menyesal tentang kenapa kamu tidak lebih dulu kukenal. Sehingga kini, aku bagai patung yang tak henti merenung mengapa tidak mampu bergerak?
Aku mencintaimu, namun aku juga perih. Aku merindukanmu, namun aku pula sansai. Dan aku, rupanya ada yang lebih luhur ketimbang hanya cinta yang kulesakkan di dadamu. Ternyata ada yang lebih patut dibanding rindu yang kujulurkan ke hatimu. Aku hanya bagai musafir, yang sejenak singgah di dalam dirimu dan lalu berlalu kemudian kamu tidak pernah tahu bagaimana aku!
Apakah cemburumu sejujur aku mencintaimu? Barangkali tidak layak kupertanyakan berulangkali jika aku sesungguhnya yakin bahwa yang menjuntai di dalam diriku adalah cintaku, untukmu!
Aku cemburu, bukan lantaran aku mencintaimu. Namun dia telah memilikimu. Tidak karena kau mencintainya, tapi dia justru menjadi suamimu. Tahu tidak? Bahkan untuk membencimu aku tak mampu.
Aku kecewa, bukan sebab kamu tidak merindukan aku, bukan pula karena dia mencintaimu, tapi justru karena aku tidak seberani dia yang meminangmu lebih dulu. Tahu tidak? Bila aku terlanjur tidak peduli dengan kamu telah menjadi milik seseorang. Bahkan aku masih mencintaimu.
Kita musti berpisah, bukan lantaran kamu sudah menjadi istrinya, namun barangkali agar kamu dapat khusuk berkhidmah kepada suamimu
2012
Unknown


0 komentar