PROLOG Dari buku JADZAB


Pertama seluruh syukur kami pahatkan di pusat keagungan Allah S.W.T, yang telah sudi menggerakkan jemari untuk menulis dan memberi kemampuan hati untuk merasa, itulah sebabnya, buku ini bisa terwujud sebagai persembahan dari 17 penyair yang semenjak kecil di sentuh oleh beragam aktivitas ke-pesantren-an.


Bermula dari bu nyai qur dari pondok  langitan tuban yang mengajak saya untuk mengumpulkan beberapa santri yang ber-latar belakang dari pesantren guna melahir-hadirkan sebuah karya puisi, maka semenjak hari itu pula, saya melacak dan mengajak mereka demi berkenan mengikut sertakan dirinya sebagai orang yang ikut  andil menulis  seutuhnya buku ini,  memang, belum sangat cukup jika buku ini di katakan mewakili seluruh pesantren di jawa, sebab terbatasnya kemampuan dan kurun waktu yang memborgol sehingga barangkali masih banyak santri -yang justru melebihi kapasitas dari keseluruhan buku ini- yang belum sempat terjamah, oleh karenanya, buku ini hanyalah setetes dari ribuan bening mata-air yang tercecer di segala penjuru pesantren, namun dari sini, paling tidak bisa terbaca bagaimana mereka ( santri ) meluapkan perasaan lewat kata atau setidaknya dapat  di simpulkan macam bagaimana karya yang terbit dari pesantren.

Secara jujur, buku ini tidaklah seindah pelangi atau semahal berlian atau semewah permata, maka jangan heran dan berdecak apalagi tercengang andaikata sempat membaca, sebab buku ini muncul dari kepolosan kami berpuisi. Apalah kami yang dalam standar menjadi sebagai penyair yang bahkan belum mempunyai integritas sekalipun kami masih kalah telak justru dari keseriusan kami menulis puisi, apatah lagi, kami masih begitu butuh pengawal untuk menuntun kami dalam menulis segala bentuk tulisan.

Akhirnya, dengan kerendahan hati sambil melirihkan kata kami langitkan rasa terima-kasih terhadap:

~ kanjeng nabi muhammad, mursyid dari seluruh penyair yang menuntun mereka untuk menemukan cercah cahaya.

~ ibu nyai qur. Yang dengan rela merentangkan waktunya untuk ikut memberi endrosmen di sela kesibukan mengajar-nya.

~  Dr.Suwardi Endraswara,M.Hum. Yang berkenan menuliskan ‘’kata pengantar’’ di dalam  buku ini, sebuah kehormatan bagi kami buku ini sempat di simak oleh dosen univ. UNY jogja.

~ gus mujab. Yang masukannya seperti tenung yang berhasil menjadikan kami mengidap semangat.

~ semua lini yang tak sungkan-sungkan menyumbang beragam ide  dan pikiran demi terealisasinya buku ini yang tak bisa kami sebut satu-satu.

Dan semoga Allah menjunjung tinggi derajat semua orang yang ada di dalam terwujudnya buku ini, Semoga buku ini bisa –setidaknya- menjadi tabib sekaligus obat untuk para pembaca yang barangkali sedang suntuk dan resah atau bisa juga menjadi teman manakala waktu senggang.

Sebab buku ini masih banyak lobang ketidak-sempurnaan, maka dengan hati yang bagaikan samudra, dari kami butuh kritik dan saran demi memperbaiki segala apa yang sekira perlu di benahi untuk karya selanjutnya.

Usman Arrumy
4-3-2012. Ahad

0 komentar

[MAKLUMAT] Buku puisi Mantra Asmara x - +