maha sunyi

lalu betapa puisi ini benarbenar maha sunyi
yang seolah bernyanyi tanpa bunyi
mengurat ditiap selat
meracau ditiap pulau
mengudara ditiap samudra
menua ditiap benua
mengakar tak kunjung kelar

betapa puisi ini maha sunyi
yang seakan bercerita tanpa kata
bercinta sambil menyiapkan airmata
menyuguhkan derita demi bisa bahagia
menawarkan cindera setelah lara
tak lengah dijarah sejarah

maha sunyi ini sebesar rinduku nyeduh kopi dipagi hari
yang setia mengutuk cinta jadi tulang rusuk
senantiasa jelmakan laknat jadi nikmat
bagai degup aku nyawa ditiap makhluk hidup

22.11.2011. DEMAK

0 komentar

[MAKLUMAT] Buku puisi Mantra Asmara x - +