Rinduku bermalam dijambi


Suara jangkrik menjelma musik sumbang.
Kala helai dedaun mengusik asyik bebisik tembang, aku tumbang di ambang gerbang maya...
Atau ketika tak ada satupun larik lirik bernada lengang, aku mericik sampai meremah.

Bebulir angin ingin menghimpit syair yang hanyut menyelusup ke ruang renung, membencah sampai bedah seluruh tubuh, aku luruh hingga luluh...

Lekuk berkelok bebatu alas bersemedi di bebukit lereng, gegunung melambung membentuk gelembung, pepohon tegar merimba tak sudi di cabar...
Suara apa saja menyanyi tanpa bunyi, bergerak tanpa rancak, hingga bersemoga di riung telaga..

Sekali pancar tatapku hambar,
pada hitam legam yang terpahat di lempeng lempung..

Rindu mewindu bagai madu di hisap perdu, ke tanah yang rendah aku mencoba ramah, dan rindu mengajariku tentang santun bercinta..
Rinduku bermalam di rimbo bujang, saat mula syairku terbentang...

* 12.30 dini hari, 24.7.2011 jambi, *

0 komentar

[MAKLUMAT] Buku puisi Mantra Asmara x - +